Pasang
Surut
Pasang surut merupakan
fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut diakibatkan oleh kombinasi
gaya gravitasi dan gara tarik-menarik dari benda-benda astronomi. Pengelolahan
air di lahan pasang surut wajib dilakukan agar media sesuai dengan syarat
tumbuh tanaman.
Menurut newton, pasang
surut adalah gerakan naik turunnya air laut akibat pengaruh gaya tarik-menarik
antara suatu massa bumu dan massa benda-benda angkasa, khususnya bulan dan
matahari. Selai itu, perputaran bumi pada porosnya (rotasi) akan menghasilkan
gaya sentrifugal. Pengaruh gaya tarik-menarik dan gaya sentrifugal menyebabkan
rotasi bumi dalam keadaan setimbang (tides equilibrium theory).
Singkatnya, ada dua
factor penting yang mempengaruhi pasang surut, yaitu gaya tarik-menarik antara
bumi, bulan dan matahari. Serta gaya sentrifugal yang mempertahankan
keseimbangan dinamis. Beberap tipe pasang surut :
1. Pasang Surut Harian
·
Pasang
Surut Harian Tunggal (Diurnal Tide)
Suatu hari terjadi satu kali air pasang
dan astu kali air surut. Priode pasang surut selama 24 jam 50 menit.
·
Pasang
Surut Harian Ganda
Suatu hari terjadi dua kali air pasang
dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama. Pasang surut terjadi
secara berurutan dan teratur. Priode pasang surut rata-rata 12 jam 24 menit.
Pasang surut surut ini terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andaman.
· Pasang
Surut Campuran Condong ke Harian Tunggal (Mixed Tide Reavailing Diurnal)
Suatu hari terjadi satu kali air pasang
dan air surut, tetapi kadang-kadang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan priode yang sangat berbeda.
· Pasang Surut Campuran Condong ke Ganda (Mixed
The Prevailing Semidiurnal)
Satu hari terjadi dua kali air pasang dan
dua kali air surut,tetapi periodenya berbeda.
2. Pasang Surut Purnama (Spring Tide)
Pasang
surut air laut di permukaan bumi dengan keadan tertinggi terjadi pada saat
titik pusat bumi, bulan dan matahari berada dala satu garis lurus
(deklinasi
0° atau 360°). Pengaruh dari kekuatan masing-masing gaya pergerakan pasut
(bulan dan matahari) menimbulkan pasang purnama. Pasang purnama biasanya tidak
berlangsung setiap tahun, tetapi beberapa tahun sekali dan lama pasang tersebut
dapat mencapai 2-4 bulan.
3. Pasang Surut Perbani (Neap Tide)
Pasang
surut laut dengan tunggang minimum terjadi pada saat garis hubunngan
titik-titik pusat bumi dan matahari berada tegak lurus dengan garis hubungan
dengan titik-tititk pusat bumi dan bulan, paasang ini disebut juga pasang
perbani dan umumnya terjadi beberapa kali kurun waktu 2-4 minggu, pasang ini
tidak di pengaruhi oleh matahari.
Sebelum
mengerjakan lahan pasang surut untuk lokasi penanaman kelapa sawit, perlu di
ketahui empat tipologi umum yaitu:
- Tipologi lahan potensial yaitu suatu
lahan yang mempunyai kedalaman pirit (lapisan beracun) pada kedalaman lebih
besar dari 50 cm di bawah permukaan tanah.
- Tipologi lahan sulfat masam yaitu lahan
dengan lapisan pirit di kedalaman 0-50 cm di bawah permukaan tanah.
- Tipologi lahan gambut yaitu lahan
mengandung lapisan gambut dengan kedalaman yang sangat bervariasi.
- Tipologi lahan salin yaitu lahan yang
mendapat intrusi air laut sehingga mengandung garam dengan konsentrasi tinggi,
khusus nya pada musim kemarau.
semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
No comments:
Post a Comment